Wednesday, November 5, 2014

Model Bloom

Oleh Darsiyah
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Pembelajaran melibatkan tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Ketiga aspek tersebut ada dalam tujuan dan model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran terdapat banyak model yang digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran supaya tujuan dari pembelajaran dapat dicapai.
Dari banyak model belajar yang ada, model belajar kali ini yang akan dibahas adalah model belajar bloom. Model bloom diidentifikasi oleh Benjamin Bloom, model ini diidentifikasi ke dalam ranah model taksonomi ranah kognitif dimana ranah kognitif melibatkan pengetahuan dan pengembangan skill-skill intelektual. Ranah ini mencakup ingatan atau pengenalan terhadap fakta-fakta tertentu, pola-pola procedural, dan konsep-konsep yang memungkinkan berkembangnya kemampuan dan skill intelektual. Meskipun tujuan awal dari taksonomi ini adalah untuk memfasilitasi antara para pendidik dan psikolog dalam upaya pembuatan tes, riset, dan pengembangan kurikulum, taksonomi itu juga bisa diterapkan dalam wilayah aktivitas-aktivitas di dalam kelas.
Dalam model bloom ada 6 kategori yang disusun dari perilaku yang sederhana ke perilaku yang kompleks, keenam kategori tersebut yaitu :
1.      Pengetahuan
Tahap ini merupakan tahap awal yaitu siswa mengenal data atau informasi.
2.      Pemahaman
Individu memahami makna , terjemahan, interpola dan interprestasi dari instruksi-instruksi dan masalah-masalah. Pada tahapan ini, siswa dapat menyatakan suatu masalah dengan caranya sendiri.
3.      Penerapan
Pada tahap ini, siswa menggunakan suatu konsep pada situasi yang baru. Individu sudah mulai menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari ke dalam situasi-situasi tertentu yan rumit di dalam kelas ataupun di tempat kerja.
4.      Analisis
Pada tahapan ini, siswa sudah dapat memisahkan materi-materi atau konsep ke dalam bagian-bagian komponen sehingga struktur organisasinya dapat dipahami. Setelah itu individu sudah dapat membedakan mana fakta mana yanh dugaan.
5.      Sintesis
Pada tahap ini, individu sudah mampu membangun struktur atau pola yang berbeda dari berbagai elemen , selain itu juga mampu menggabungkan berbagai macam bagian ke dalam satu keseluruhan, dengan menekankan pada penciptaan makan atau struktur yang baru.
6.      Evaluasi
Pada tahap terakhir ini, siswa sudah dapat membuat suatu penilaian atau evaluasi mengenai gagasan ataumateri yang telah dicipatakan.

Apabila dalam pelaksanaannya sesuai dengan tahap-tahap yang duah ada, hal ini akan membantu pemahaman pada siswa karena terstruktur sehingga memudahkan penjelasan kepada siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. 

0 komentar:

Post a Comment