Saturday, November 8, 2014

Model Taylor

Oleh Ali Rosyid
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Dengan multiple talent model-nya, Calvin Taylor (1986) termasuk salah satu teoritikus yang berbeda dengan  kebanyakan teoritikus pada umumnya. Ia menempatkan siswa berbakat pada level teratas, sementara siswa-siswa yang bertalenta pada level di bawah rata-rata.
Sebagai hasil dari interprestasinya ini, ia pun menegaskan bahwa hampir semua siswa memiliki talenta pada satu bidang saja, sementara sebuah program pembelajaran haruslah dikembangkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan talenta yang berbeda-beda. Taylor berpandangan bahwa reformasi pada sistem pendidikan secara menyeluruh dapat memungkinkan upaya pengembangan beragam talenta yang dimiliki oleh siwa.
Meskipun model Taylor ditujukan untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan siswa. Model ini juga bisa diterapkan sebagai kerangka untuk mendesain kurikulum bagi mereka yang berbakat. Taylor mendaftar kemampuan-kemampuan berganda yang di dalamnya siswa bisa menampilkan talenta-talentanya. Ia juga menyatakan bahwa kemampuan-kemampuannya ini sering kali tercerai-berai di “dunia nyata”

Model talenta berganda-nya taylor dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1
Multiple Talent Model (Calvin Taylor, 1986)
Skill
Pengertian
Contoh
Akademik
Mampu mengembangkan pengetahuan atau skill-skill dasar tentang topik tertentu
Memperoleh informasi.
Meneliti konsep.
Kreativitas
Mampu menciptakan makna asli, melihat relasi dan gagasan yan baru
Menciptakan hari lain selain satu minggu.
Menciptakan ide-ide.
Menambah detail-detail.
Pembuatan Keputusan
Mampu melihat alternatif-alternatif, mengevaluasi dan memberikan keputusan
Coba tentukan, menurutmu, apa saja karakteristik hewan peliharaan yang ideal itu.
Menguji semua kemungkinan.
Membuat pilihan dan menjustifikasi seleksi-seleksi.
Perencanaan
Mampu mengorganisasi cara-cara mencapai tujuan dan menemukan jawaban
Rencanakan pesta ulang tahun temanmu.
Siapkan anggaran.
Prediksi
Mampu memprediksi dan menguji relasi sebab-akibat.
Prediksikan apa yang akan terjadi jika salju turun.
Komunikasi
Mapu berkomunikasi baik secara herbal, maupun non-verbal
Katakan apa yang kamu rasakan jika kamu terdampar di bulan.
implementasi
Mampu menjalankan rencana
Jalankan rencana tentang ...
Relasi Masyarakat
Mampu memperoleh dan menjaga pekerjaan.
Cobalah melamar posisi untuk ...
Kesadaran akan Masyarakat
Mampu mengidentifikasi kesempatan-kesempatan baru dan membuat kemajuan
Identifikasi kebutuhan dan inisiasikan program untuk


Menurut taylor, test IQ saja tidak cukup untuk mengidentifikasi bakat karena tes itu hanya berhubungan dengan talenta akademik saja dengan mengabaikan talenta-talenta yang lain. Melalui model Taylor, seorang guru haruslah mampu mengekspos siswa-siswanya pada beragam bidang talenta yang berbeda-beda.
Model taylor ini mendorong hal-hal berikut:
1.    Pengembangan aktivitas-aktivitas yang terbuka dan berkelanjutan, yang memungkinkan pengembangan talenta siswa.
2.    Fokus pada pengembangan talenta daripada sekadar pemerolehan pengetahuan.
3.    Pengetahuan yang dipandang lebih sebagai produk atau cara mencapai tujuan.
4.    Pendekatan-pendekatan yang beragam dan berbeda dalam pembelajaran.
5.    Penekanan pada kerja kontak di ruang kelas.
6.    Transisi halus pada “dunia nyata” melalui pembuatan keputusan dan perencanaan.
7.    Improvement kepercayaan diri dan harga diri siswa.
Referensi :
Huda. Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta.

0 komentar:

Post a Comment