Oleh Ali Rosyid
Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Dengan multiple
talent model-nya, Calvin Taylor (1986) termasuk salah satu teoritikus yang
berbeda dengan kebanyakan teoritikus
pada umumnya. Ia menempatkan siswa berbakat pada level teratas, sementara
siswa-siswa yang bertalenta pada level di bawah rata-rata.
Sebagai hasil dari interprestasinya
ini, ia pun menegaskan bahwa hampir semua siswa memiliki talenta pada satu
bidang saja, sementara sebuah program pembelajaran haruslah dikembangkan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan talenta yang berbeda-beda. Taylor berpandangan
bahwa reformasi pada sistem pendidikan secara menyeluruh dapat memungkinkan
upaya pengembangan beragam talenta yang dimiliki oleh siwa.
Meskipun model Taylor
ditujukan untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan siswa. Model ini juga bisa
diterapkan sebagai kerangka untuk mendesain kurikulum bagi mereka yang
berbakat. Taylor mendaftar kemampuan-kemampuan berganda yang di dalamnya siswa
bisa menampilkan talenta-talentanya. Ia juga menyatakan bahwa
kemampuan-kemampuannya ini sering kali tercerai-berai di “dunia nyata”
Model talenta berganda-nya taylor dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Multiple Talent Model
(Calvin Taylor, 1986)
Skill
|
Pengertian
|
Contoh
|
Akademik
|
Mampu
mengembangkan pengetahuan atau skill-skill dasar tentang topik tertentu
|
Memperoleh
informasi.
Meneliti
konsep.
|
Kreativitas
|
Mampu
menciptakan makna asli, melihat relasi dan gagasan yan baru
|
Menciptakan
hari lain selain satu minggu.
Menciptakan
ide-ide.
Menambah
detail-detail.
|
Pembuatan
Keputusan
|
Mampu
melihat alternatif-alternatif, mengevaluasi dan memberikan keputusan
|
Coba
tentukan, menurutmu, apa saja karakteristik hewan peliharaan yang ideal itu.
Menguji
semua kemungkinan.
Membuat
pilihan dan menjustifikasi seleksi-seleksi.
|
Perencanaan
|
Mampu
mengorganisasi cara-cara mencapai tujuan dan menemukan jawaban
|
Rencanakan
pesta ulang tahun temanmu.
Siapkan
anggaran.
|
Prediksi
|
Mampu
memprediksi dan menguji relasi sebab-akibat.
|
Prediksikan
apa yang akan terjadi jika salju turun.
|
Komunikasi
|
Mapu
berkomunikasi baik secara herbal, maupun non-verbal
|
Katakan
apa yang kamu rasakan jika kamu terdampar di bulan.
|
implementasi
|
Mampu
menjalankan rencana
|
Jalankan
rencana tentang ...
|
Relasi
Masyarakat
|
Mampu
memperoleh dan menjaga pekerjaan.
|
Cobalah
melamar posisi untuk ...
|
Kesadaran
akan Masyarakat
|
Mampu
mengidentifikasi kesempatan-kesempatan baru dan membuat kemajuan
|
Identifikasi
kebutuhan dan inisiasikan program untuk
|
Menurut taylor, test
IQ saja tidak cukup untuk mengidentifikasi bakat karena tes itu hanya
berhubungan dengan talenta akademik saja dengan mengabaikan talenta-talenta
yang lain. Melalui model Taylor, seorang guru haruslah mampu mengekspos
siswa-siswanya pada beragam bidang talenta yang berbeda-beda.
Model taylor ini
mendorong hal-hal berikut:
1.
Pengembangan aktivitas-aktivitas yang
terbuka dan berkelanjutan, yang memungkinkan pengembangan talenta siswa.
2.
Fokus pada pengembangan talenta
daripada sekadar pemerolehan pengetahuan.
3.
Pengetahuan yang dipandang lebih
sebagai produk atau cara mencapai tujuan.
4.
Pendekatan-pendekatan yang beragam dan
berbeda dalam pembelajaran.
5.
Penekanan pada kerja kontak di ruang
kelas.
6.
Transisi halus pada “dunia nyata”
melalui pembuatan keputusan dan perencanaan.
7.
Improvement kepercayaan diri dan harga
diri siswa.
Referensi :
Huda.
Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran
dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta.
0 komentar:
Post a Comment